Kamis, 14 Maret 2013

TUGAS SEMANTIK


MAKNA KONSEPTUAL DAN MAKNA ASOSIATIF

Leech dalam Chaer (2007:293) membagi makna menjadi makna konseptual dan makna asosiatif. Yang dimaksud dengan makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apa pun. Kata kuda memiliki makna konseptual ‘sejenis berkaki empat yang biasa dikendarai’; dan kata rumah mamiliki makna konseptual ‘bangunan tempat tinggal manusia’. Jadi, makna konseptual sesungguhnya sama saja dengan makna leksikal, makna denotative, dan makna referensial.
Makna asosiatif adalah makna yang memiliki sebuah leksem atau kata yang berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa. Misalnya, kata melati berasosiasi dengan sesuatu yang suci atau kesucian; kata merah berasosiasi dengan ‘berani’ atau yang juga ‘paham komunis’; atau kata buaya berasosiasi dengan ‘jahat’ atau ‘kejahatan’. Makna asosiatif ini sebenarnya sama dengan lambang atau perlambangan yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan konsep lain, yang mempunyai kemiripan dengan sifat, keadaan, atau atau ciri yang ada pada konsep asal kata atau leksem tersebut. Jadi, kata melati yang bermakna konseptual ‘sejenis bunga yang kecil-kecil yang berwarna putih yang berbau harum’ dinyatakan untuk menyatakan perlambang ‘kesucian’; kata merah yang bermakna konseptual ‘sejenis warna terang dan menyolok’ digunakan untuk perlambang ‘keberanian’, atau di dunia politik untuk melambangkan ‘paham atau golongan komunis’; dan kata buaya yang bermakna konseptual ‘sejenis binatang reptil buas yang memakan binatang apa saja termasuk bangkai’ digunakan untuk melambangkan ‘kejahatan’ atau ‘penjahat’.